About Me

Minggu, 20 Oktober 2013

Pelantikan Angkatan Baru 2013 (Wawancara dengan Kak Maya)


Di tugas PAB 2013 ini saya Candra Pratama Hervianto dari kelompok kemangi (Ocimum sanctum) berkesempatan mewawancarai salah satu kakak senior yang bernama Maya Umi Hajar. Berikut saya tampilkan sekilas profil dari Kak Maya:
Nama                                        : Maya Umi Hajar
Nim                                           : 120210103050
Jabatan kepanitiaan PAB           : Sie Kesekretariatan
Bakat                                        : Penulis

            Saat ini Kak Maya menjalani semester ke 3 dan menempuh 24 SKS. Kesibukan Kak Maya saat ini adalah mengikuti organisasi penelitian pemberantasan buta aksara. Dengan mengikuti organisasi ini Kak Maya berharap mampu memberantas buta aksara yang mayoritas berada di daerah pedesaan. Tentunya dengan mengikuti kegiatan ini, Kak Maya harus pintar-pintar dalam mengatur waktu namun Kak Maya lebih mendahulukan kuliah daripada kegiatan diluar kuliah. Kak Maya memiliki cara belajar yang efektif yaitu mulailah belajar dari bagian yang disukai terlebih dahulu seperti membaca novel dulu lalu belajar. Dengan cara ini, Kak Maya mampu berkonsentrasi dan fokus dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen. Kak Maya memliki motivasi yang selalu dia ingat setiap hari yaitu Kak Maya ingat ketika orang tuanya marah-marah yang tidak lain dan tidak bukan  tujuannya untuk kesuksesan Kak Maya sendiri kedepannya.

            Pada dasarnya Kak Maya di Universitas Jember ini sudah diterima di fakultas farmasi lewat jalur SNMPTN namun orang tua Kak Maya menginginkan Kak Maya menjadi guru biologi. Akhirnya Kak Maya mengikuti Ujian Tes Tulis (SBMPTN) dan diterima di Universitas Jember Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan pendidikan biologi. Tujuan Kak Maya masuk pendidikan biologi selain ingin membahagiakan orang tua, Kak Maya juga ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan yang berhubungan dengan ciptaan Allah SWT.

            Setelah lulus S1 nanti, Kak Maya ingin melanjutkan S2 ke luar negeri. Di Unej ini, Kak Maya mempunyai orang yang menjadi panutan bagi dirinya yaitu dosen kita tercinta Bu Dwi Wahyuni. Bu Dwi dimata Kak Maya adalah seorang dosen yang cerdas dalam hal penelitian dan dalam hal memberi nilai beliau selalu mengutamakan keaktifan mahasiswa ketika mengikuti mata kuliahnya. Selanjutnya Kak Maya pun punya pandangan tersendiri terhadap ketua PAB Pulang Kampung 2013 yaitu Kak Ervan Prasetyo. Menurut Kak Maya, Kak Ervan orangnya bisa mengkoordinasi semua lini yang artinya Kak Ervan bisa memimpin dan juga bisa dipimpin.

            UKM yang diikuti Kak Maya sangatlah banyak. Terhitung ada 4 UKM + 1 Organisasi yang diikuti Kak Maya yaitu Pelita, Pijar, Prisma, USEF, dan BEM. Kak Maya mengikuti UKM itu karena pada dasarnya Kak Maya memiliki bakat menulis dan melakukan penelitian sehingga mayoritas UKM yang Kak Maya ikuti sesuai dengan bakat dan minatnya. Dan yang terakhir, Kak Maya memberikan motivasi kepada kita khususnya MABA prodi biologi yaitu "Belajarlah dari lingkungan di sekitar kita dan ikutilah semua kegiatan dengan santai dan rileks."



Sekian dan Terima Kasih



Program Studi Pendidikan Biologi

Visi
”Menjadi pusat pendidikan tenaga kependidikan Biologi yang profesional, berjiwa wirausaha, dan mampu memberi arah perubahan  IPTEK yang islami.”


 Misi
1.) Membentuk Sarjana Pendidikan Biologi sekolah menengah yang profesional, mampu  menerapkan  ilmu pengetahuan di bidang kependidikan biologi sesuai dengan perkembangan IPTEK.

2.) Membentuk Sarjana Pendidikan Biologi sekolah menengah yang unggul, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kependidikan biologi berdasarkan nilai-nilai keislaman.

3.) Membentuk Sarjana Pendidikan Biologi sekolah menengah yang  kreatif dan inovatif,  yang  mampu bekerjasama  dengan stakeholder (sekolah menengah, perguruan tinggi, lembaga pemerintah dan lembaga swasta).


Perjalanan Hidupku

            Nama saya Candra Pratama Hervianto. Saya biasa dipanggil candra jika di kampus, jika di SMA teman-teman memanggil saya dengan sebutan "nyun" sedangkan di keluarga saya sendiri saya dipanggil vian. Saya lahir di Jember namun sejak SD saya tinggal dan menetap di Sidoarjo. Saya lahir tanggal 07 Maret 1995 dan sekarang saya berumur 18 tahun. Di keluarga, saya adalah anak tunggal namun saya tidak pernah dimanjakan oleh orang tua bahkan orang tua saya mendidik saya untuk hidup mandiri, bertanggung jawab dalam setiap masalah, dan disiplin dalam bersikap. Riwayat kependidikan saya dimulai di SDN Trosobo 3 Taman Sidoarjo, kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Taman Sidoarjo, hidup saya berubah ketika saya tidak berhasil masuk SMA negeri dan akhirnya memutuskan masuk SMA swasta tepatnya di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Awalnya saya sangat kecewa karena gagal bersaing dengan yang lain dalam memperebutkan SMA negeri namun orang tua memotivasi saya agar saya mampu menjadi yang terbaik di SMA swasta tersebut. Dengan usaha dan doa "Alhamdulillah" saya mampu membuktikan kepada orang tua bahwa saya mampu menembus universitas negeri lebih tepatnya di Universitas Negeri Jember melalui jalur SNMPTN.



           
            Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan adalah ketika di SMA saya mengikuti organisasi PASKABSA. PASKABSA merupakan singkatan dari pasukan pengibar bendera SMA kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Selama saya berada di dalam organisasi ini, saya ditempa fisik dan mental untuk menjadi seorang paskibraka. Padahal sebelumnya tidak pernah terpikir di benak saya bahwa saya akan dilatih layaknya menjadi seorang TNI. Push up, Sit up 50 kali adalah latihan rutin saya setiap mengikuti latihan Paskib. Awalnya memang berat namun lama kelamaan latihan itu terasa nyaman di badan saya. Ketika saya masuk organisasi ini, saya memiliki 2 keinginan yang akan saya perjuangkan disini yaitu ingin mengikuti lomba Paskibra dan ingin mengenakan baju PDU. Dengan usaha dan doa "Alhamdulillah" saya mampu mewujudkan 2 keinginan tersebut. Yang pertama, saya mengikuti lomba Paskibra di Universitas Kristen Widya Mandala Surabaya dan STIE Perbanas Surabaya. Walaupun saya dan teman satu tim tidak mendapatkan juara namun saya senang karena sudah diberi kesempatan dan kepercayaan untuk ikut lomba Paskibra. Keinginan kedua saya terkabul setelah saya terpilih sebagai petugas upacara di acara pembukaan ospek siswa baru tahun ajaran 2012-2013 dengan menggunakan baju PDU (Foto Atas).
           
            Cita-cita jangka pendek saya adalah ingin meraih IP diatas 3,0 lalu cita-cita jangka panjang saya setelah lulus S1 nanti saya ingin melanjutkan studi S2 pendidikan biologi setelah itu jika ada kesempatan saya ingin menjadi seorang dosen. Motto yang dari dulu hingga sekarang tetap saya pegang adalah "kesempatan tidak datang 2 kali maka dari itu ketika kamu diberi kesempatan manfaatkanlah kesempatan itu sebaik-baiknya."
                                                                                                                                                      

Jumat, 18 Oktober 2013

Abrasi

Abrasi adalah suatu proses pengikisan tanah / pantai yang disebabkan oleh hantaman tenaga gelombang laut, arus laut, sungai, pasang surut laut, gletsyer dan angin yang bersifat merusak di sekitarnya. Abrasi disebut juga dengan erosi pantai. Abrasi berasal dari bahasa Latin yakni Abradĕre atau Abrasio, yang berarti "keributan". Intensitas Abrasi tergantung pada, konsentrasi kecepatan kekerasan ombak , dan massa partikel yang bergerak.


Akibat dari Abrasi ini adalah pembentukan sebuah tebing yang bisa mencapai beberapa meter hingga puluhan kilometer. Abrasi terjadi karena naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Pencairan es ini diakibatkan oleh pemanasan global. Pemanasan global ini terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun dari gas kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga panas tersebut akan terperangkap dalam atmosfer bumi sehingga mengakibatkan suhu permukaan bumi meningkat dan membuat es di kutub mencair, dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan diseluruh dunia dan menggerus daerah permukaan yang rendah. Ini menjadi bukti bahwa pencemaran lingkungan erat kaitannya dengan Abrasi ini.

Abrasi biasanya disebabkan oleh alam, walaupun bisa juga disebabkan oleh manusia. Abrasi yang disebabkan oleh alam misalnya, naiknya permukaan air laut (pasang) akibat gaya tarik bulan atau mencairnya gunung es, hembusan angin kencang yang menyebabkan ombak, bencana alam, dan sebagainya. Sedangkan abrasi yang disebabkan oleh manusia misalnya kegiatan yang dilakukan manusia di sekitar pantai, seperti penggunaan alat-alat berat atau pembangunan proyek di sekitar pantai tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan, pengerukan material yang berada di dasar laut, dan sebagainya. Untuk mencegah abrasi biasanya dilakukan penanaman hutan mangrove (hutan bakau) di sepanjang pantai, membuat tanggul pengaman berupa tumpukan batu atau tembok penahan di sepanjang pantai, dan sebagainya.


Contoh garis pantai yang mengalami abrasi adalah didaerah pesisir pantai wilayah Indramayu. Abrasi yang terjadi di wilayah ini mampu menenggelamkan daratan dua sampai sepuluh meter per tahunnya, dan sekarang dari panjang pantai seratus empat belas KM telah tergerus lima puluh KM.

Jumat, 11 Oktober 2013

Roman Abramovich ( Orang Terkaya Ke- 68 di Dunia )

Roman Abramovich Arkadyevich lahir pada tanggal 24 Oktober tahun 1966 di sebuah keluarga Yahudi di Lithuania. Ibunya, Irina Abramovich Ostrowski, meninggal sebelum Roman berumur dua tahun dan ayahnya, Arkady Abramovich, tewas dalam kecelakaan konstruksi kurang dari dua tahun kemudian. Akibatnya, Roman dibesarkan oleh kakek dari pihak ayah dalam iklim Arktik yang dingin dari kampung halaman mereka di Lithuania. Roman Abramovich belajar di Institut Industri di Ukhta sebelum dia masuk menjadi seorang tentara uni soviet. Setelah kembali dari pelatihan tentara, Abramovich kemudian belajar di Moscow State Auto Transportasi Institut dalam jangka waktu singkat.

Ketika Mikhail Gorbachev mengumunkan pengembangan usaha kecil di pasca-komunis Rusia di akhir 1980-an, Roman Abramovich mulai menjual souvenir bebek plastik dari apartemennya yang kecil di Moskow. Setelah beberapa tahun, Abramovich mulai berinvestasi di bisnis lain, memperluas kekayaannya. Antara 1992 dan 1995, Abramovich menciptakan perusahaan yang bertindak sebagai perantara jual beli dan akhirnya ia memusatkan perhatiannya pada pembelian dan penjualan minyak. Pada tahun 1995 ia bermitra dengan Boris Berezovsky untuk membeli saham mayoritas dari perusahaan minyak Sibneft, untuk jumlah $ 100 juta. Pada saat perusahaan itu diperkirakan bernilai $ 150 juta, tapi setelah nilai saham melonjak sesaat setelah akuisisi, banyak perusahaan di Soviet mulai mempertanyakan nilai perkiraan sebelum penjualan. Pada tahun 2000, Berezovsky meninggalkan Rusia atas skandal penipuan dan menjual sahamnya kepada Abramovich.



Dan hal ini menjadikan Roman Abramovich sebagai taipan minyak atau raja minyak asal rusia dan tercatat sebagai seorang milyarder baru. Kekayaannya ditaksir Roman Abramovich saat ini bernilai US $ 17780000000, memiliki enam belas rumah, tujuh mobil, enam perusahaan, kapal pesiar anti paparazzi, kapal selam pribadi, memiliki dua puluh dua rekening bank dan, tentu saja, ia memiliki Chelsea Football Club.

Pada tahun 1999, Roman Abramovich mulai bekerja amal di wilayah Chukotka di Rusia Siberia, daerah dingin, miskin negara. Abramovich sangat tertarik dalam membantu anak-anak dan mendirikan yayasan amal dengan Harapan untuk membantu rakyat Chukotka. Pada bulan Desember 2000, Abramovich terpilih sebagai gubernur daerah dan sejak itu dia menginvestasikan jutaan pound dalam pengembangan sistem pendidikan, rumah sakit, dan perguruan tinggi di Anadyr. Meskipun Chukotka bekerja sebagai surga pajak untuk Sibneft, pekerjaan Abramovich telah memberikan kesempatan kerja kepada penduduk setempat dan memberi mereka kesempatan berharga untuk pertumbuhan dan pendidikan. Abramovich ingin meninggalkan posisinya sebagai gubernur pada tahun 2005, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin menghilangkan kemampuan untuk memilih gubernur regional dan Abramovich diangkat kembali sebagai gubernur daerah untuk Chukotka untuk istilah lain.




Pada tahun 2003 Roman Abramovich membeli Chelsea Football Club di Inggris. Akuisisi ini mengubah strategi pemasaran dari permainan serta kemampuan untuk "membeli" pemain. Karena kekayaan pribadi Abramovich, ia memiliki kemampuan untuk membangun keadaan fasilitas seni dan menawarkan gaji besar untuk pemain untuk bergabung timnya terlepas dari status keuangan dari tim itu sendiri. Akibatnya, tim lain harus mengarahkan kekayaan dalam rangka untuk mengikutinya.

Sejak mengambil alih Chelsea tahun 2003, Roman Abramovich hampir tak berhenti belanja pemain dan bereksperimen. Berapa uang yang telah dikeluarkan sang juragan minyak asal Rusia untuk membiayai semua itu?The Mirror memberitakan Red Roman, demikian Roman Abramovich pernah disebut pers Inggris, telah mengeluarkan lebih £1 miliar, setara Rp 14,2 triliun, sejak mengambil alih Chelsea dari tangan Ken Bates tahun 2003.






Referensi :

-http://kurniasyah.blogspot.com/2011/08/roman-abramovich-biografi.html
- http://www.goal.com/id-ID/news/1108/sepakbola-inggris/2012/02/01/2878884/roman-abramovich-gelontorkan-lebih-1-miliar-untuk-chelsea
- http://id.hicow.com/roman-abramovich/chelsea-fc/rusia-105655.html

Paku Ekor Kuda (Equisetum Debile)

Nama paku ekor kuda merujuk pada segolongan kecil tumbuhan (sekitar 20 spesies) yang umumnya terna kecil dan semua masuk dalam genus Equisetum (dari equus yang berarti "kuda" dan setum yang berarti "rambut tebal" dalam bahasa Latin). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali Antartika. Di kawasan Asia Tenggara (Indonesia termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu spesies alami saja, E. ramosissimum subsp. debile, yang dikenal sebagai rumput betung dalam bahasa Melayu, tataropongan dalam bahasa Sunda, dan petongan dalam bahasa Jawa. Kalangan taksonomi masih memperdebatkan apakah kelompok ekor kuda merupakan divisio tersendiri, sebagai Equisetophyta (atau Sphenophyta), atau suatu kelas dari Pteridophyta, sebagai Equisetopsida (atau Sphenopsida). Hasil analisis molekular menunjukkan kedekatan hubungan dengan Marattiopsida.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan  :
Plantae
Divisi        :
Pteridophyta
Kelas        :
Equisetopsida
Ordo         :
Equisetales
Famili        :
Equisetaceae
Genus
Equisetum
Semua anggota paku ekor kuda bersifat tahunan, terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 m), meskipun beberapa anggotanya (hidup di Amerika Tropik) ada yang bisa tumbuh mencapai 6-8 m (E. giganteum dan E. myriochaetum). Batang tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ fotosintetik menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung silika. Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. Daun pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas. Spora tersimpan pada struktur berbentuk gada yang disebut strobilus (jamak strobili) yang terletak pada ujung batang (apical). Pada banyak spesies (misalnya E. arvense), batang penyangga strobilus tidak bercabang dan tidak berfotosintesis (tidak berwarna hijau) serta hanya muncul segera setelah musim salju berakhir. Jenis-jenis lain tidak memiliki perbedaan ini (batang steril mirip dengan batang pendukung strobilus), misalnya E. palustre dan E. debile.


Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada E. arvense tumbuh menjadi protalium jantan. Spora keluar dari sporangiumyang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut elater. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.
Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). E.arvense dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena rimpangnya yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. Herbisida pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput betung (E. debile) digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.


Pada masa lalu, kira-kira pada zaman Karbonifer, paku ekor kuda purba dan kerabatnya (Calamites, dari divisio yang sama, sekarang sudah punah) mendominasi hutan-hutan di bumi. Beberapa spesies dapat tumbuh sangat besar, mencapai 30 m, seperti ditunjukkan pada fosil-fosil yang ditemukan pada deposit batu bara. Batu bara dianggap sebagai pengerasan sisa-sisa serasah dari hutan purba ini.
Contoh spesies
Subgenus Equisetum
·         Equisetum arvense - paku ekor kuda ladang
·         Equisetum bogotense - paku ekor kuda Andes
·         Equisetum diffusum - paku ekor kuda Himalaya
·         Equisetum fluviatile - paku ekor kuda air
·         Equisetum palustre - paku ekor kuda rawa
·         Equisetum pratense - paku ekor kuda padang
·         Equisetum sylvaticum - paku ekor kuda hutan
·         Equisetum telmateia - paku ekor kuda besar

Subgenus Hippochaete
·         Equisetum giganteum - paku ekor kuda raksasa
·         Equisetum myriochaetum - paku ekor kuda raksasa Meksiko
·         Equisetum hyemale - paku ekor kuda kaku
·         Equisetum laevigatum - paku ekor kuda lunak
·         Equisetum ramosissimum - paku ekor kuda bercabang 
·         Equisetum scirpoides - paku ekor kuda katai
·         Equisetum variegatum - paku ekor kuda belang

Rabu, 09 Oktober 2013

Tarsius (Tarsiidae)

Tarsius atau binatang hantu ini adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari family Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara. Tarsius diklasifikasikan ke dalam :

Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Subfilum  : Vertebrata
Kelas       : Mamalia
Ordo        : Primate
Subordo   : Haplorrhini
Infraordo : Tarsiiformes
Famili       : Tarsiidae
Genus      : Tarsius
Species:T.bancanus, T.dentatus(T.dianae), T.lariang, T.pelengensis, T.pumilus, T.sangirensis, T.syrichta, T.tarsier (T.spectrum)
Subspecies: T.b.bancanus, T.b.borneanus, T.b.saltator

Satwa ini diberi nama Tarsius karena karakteristik dari  proporsi tulang tarsal yang lebih panjang dibandingkan pada tulang tarsal primata lain. Ciri morfologi hewan ini seperti warna dasar rambut Tarsius adalah kelabu atau kombinasi dengan warna merah, coklat kuning atau jingga. Ujung rambut berwarna merah gelap, kecoklatan atau hitam dengan dasar kelabu. Membran telinga lentur dan hampir tanpa rambut. Panjang ekor mencapai dua kali panjang kepala hingga badan. Beberapa spesies Tarsius menunjukkan dimorfisme seksual, dengan satwa jantan berukuran lebih besar daripada satwa betina.

Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang dengan lengan atas. Di banyak ujung jarinya ada kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa cakar yang mereka pakai untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga muda.


Morfologi unik tulang vertebrae mampu menunjang pergerakan kepala berputar hingga 180° pada tiap arah, memungkinkan penglihatan hingga 360° karena mata tidak mampu bergerak. Tulang tibia dan fibula pada Tarsius mengalami fusi pada bagian dasar yang berperan dalam peredam tekanan saat satwa ini melompat dari satu pohon ke pohon lain.

Otak tarsius berbeda dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan lateral geniculate nucleus, yang merupakan daerah utama di talamus yang menerima informasi visual. Rangkaian lapisan seluler yang menerima informasi dari bagian mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) dan contralateral (sisi kepala yang berbeda) di lateral geniculate nucleus membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet, yang semuanya sama dalam hal ini.

Tarsius mampu menutup mata besarnya saat berburu, kemungkinan untuk melindungi mata dari cedera saat menangkap mangsa. Tarsius merupakan satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar. Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain, tarsius bahkan dapat menangkap burung yang sedang bergerak.


Tarsius terkenal dengan kemampuan pelompatnya, mereka mampu melompat sejauh 2 meter dengan tinggi 1,5 meter. Saat melompat mampu memutar tubuhnya dan memanjangkan jari untuk mencengkram ranting. Ekor panjang berfungsi untuk mendukung keseimbangan saat melompat jauh. Jari yang panjang mendukung fungsi pencengkraman pada berbagai permukaan. Rumus gigi Tarsius yakni 2:1:3:3 untuk rahang atas dan 1:1:3:3 untuk rahang bawah.

Satwa nokturnal ini merupakan predator yang terspesialisasi dalam melompat dan mencengkram. Tarsius merupakan primata paling primitif dari kelompok Haplorrhini. Seperti primata Haplorrhini lain, mata besar Tarsius tidak memiliki tapetum lucidum yang diduga Tarsius berevolusi dari nenek moyang diurnal. Tarsius juga bisa dimasukkan dalam kelompok Prosimian, didalamnya termasuk lemur, galago dan satwa sejenisnya yang sekarang dikenal dalam subordo primata terpisah, Strepsirrhini, atau juga dikenal sebagai primata primitif. Tarsius seperti Haplorrhini lain, memiliki rambut di hidung mereka. Sampai saat ini klasifikasi Tarsius masih menjadi perdebatan apakah Tarsius termasuk dalam subordo Strepsirrhini (dahulu dikenal sebagai Prosimian, kelompok primata kecil) atau intermedier (di pertengahan) antara subordo Haplorrhini (dahulu dikenal sebagai Anthropoidae, kelompok primata besar) dan Strepsirrhini, karena menunjukkan ciri-ciri diantara keduanya.



Ciri-ciri yang sama dengan Strepsirrhini yakni bersifat nokturnal, mata besar, telinga dapat digerakkan, mempunyai “toilet claw” pada jari kaki kedua dan ketiga serta mandibula tersusun atas dua tulang. Ciri-ciri yang sama dengan Haplorrhini adalah tanpa rhinarium telanjang, tanpa “dental comb”, cermin hidung kering, gigi seri bawah menghadap ke atas dan plasenta hemochorial. Tarsius dapat ditemukan pada area dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali untuk T.pumilus yang bisa ditemukan pada area dengan ketinggian mencapai 2200 m di atas permukaan laut.

Kehamilan berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor anak. Tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu memanjat dalam waktu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa dewasa setelah satu tahun. Tarsius dewasa hidup berpasangan dengan jangkauan tempat tinggal sekitar satu hektar.