About Me

Selasa, 15 April 2014

Berita Car Free Day

Car Free Day

Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) telah menjadi tren yang dilaksanakan pada kota-kota di wilayah Indonesia. Car Free Day diinspirasi oleh kesadaran akan menipisnya cadangan sumber daya alam, khususnya minyak bumi serta meningkatnya emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Car Free Day ini yang diadopsi dan dilaksanakan di Kota Purwodadi sejak tahun 2009. Dasar pelaksanaan car free day adalah sebagai kegiatan penunjang dalam rangka penilaian Adipura.

Kegiatan ini dipandang memiliki nilai tambah dalam mendukung Kota Purwodadi dalam pelaksanaan penilaian Adipura setiap tahunnya. Awalnya kegiatan hari bebas kendaraan bermotor diprakarsai oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Disporabudpar, Satpol PP, Dishubkominfo dan didukung oleh partisipasi beberapa pengusaha. Pertama kali, Car Free Day dilaksanakan di depan swalayan Luwes dengan menampilkan senam misal yang dipandu oleh instruktur dari Disporabudpar dan performance art kesenian local dari Kradenan.


Kegiatan hari bebas kendaraan bermotor yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juli 2011 bisa disebut menjadi kegiatan paling semarak dan ramai diikuti oleh masyarakat umum. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan bekerjasama dengan Radar Kudus (Jawa Pos Grup), CIMB Niaga sebagai sponsor utama, yang didukung oleh sponsor tambahan dari Gapensi Kab Grobogan, BKK Purwodadi, Bank Jateng, Dokter Djoko, Laksana Grup. Car Free Day kali ini mengambil kegiatan senam massal “ Waton Obah” dengan menyediakan hadiah utama 1 (satu) sepeda motor, beberapa sepeda gunung, dispenser, seterika listrik, alat pelubang biopori, bibit tanaman kelapa dan mangga, dan bingkisan menarik lainnya.

Car Free Day pada tanggal 17 Juli 2011 dibuka oleh Wakil Bupati Grobogan Bapak Icek Baskoro yang juga berkenan memberi kata sambutan serta mengundi pemenang hadiah utama. Dalam sambutannya, Wakil Bupati berpesan agar masyarakat tetap antusias mengikuti Car Free Day sebagai sarana olahraga dan hiburan yang menyenangkan dan menyehatkan.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan Car Free Day antara lain kurangnya kesadaran pengguna kendaraan bermotor untuk menghormati acara Car Free Day. Hal ini terbukti dengan masih adanya pengendara kendaraan yang melewati ruas jalan R. Soeprapto yang menjadi tempat pelaksanaan Car Free Day, kurangnya koordinasi antara pihak Kepolisian, Satpol PP, dan Dishub yang bertanggung jawab atas penutupan jalan, kurangnya partisipasi UKM lokal dalam menampilkan produk-produk unggulannya. Adanya event Car Free Day sebaiknya dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi untuk lebih mengenalkan produk asli Grobogan agar lebih diterima oleh masyarakat, belum adanya performance art yang ditampilkan oleh pelaku seni lokal, selain hiburan yang ditampilkan oleh sponsor dan penyelenggara.


Penyelenggaraan Car Free Day masih akan dievaluasi dan diperbaiki kelemahannya di masa mendatang. Beberapa hal yang diharapkan dapat muncul dari event Car Free Day adalah Car Free Day diharapkan lebih rapi dan tertib, dengan demikian tidak ada pengendara kendaraan bermotor dan mobil yang menerobos ruas jalan yang digunakan untuk Car Free Day selama masih berjalannya acara tersebut, Car Free Day menjadi ajang bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) local di Kabupaten Grobogan untuk mempromosikan produk-produknya agar lebih dikenal masyarakat, Adanya pentas seni dari kelompok seni dan budaya yang ada di masyarakat sehingga lebih membuat suasana Car Free Day lebih hidup dan semarak, Jika memang dirasakan lebih bermanfaat, maka frekuensi kegiatan Car Free Day bisa ditingkatkan menjadi setiap hari minggu.

Dengan demikian event Car Free Day dapat menjadi ikon pengembangan olahraga, seni, dan usaha kecil menengah di Kabupaten Grobogan agar lebih meningkat baik dari sis i kualitas dan kuantitasnya.

Sumber : Gema Bersemi Edisi 03 Tahun 2011

0 komentar:

Posting Komentar